Tugu |
Duri bukan kota besar seperti Bandung, Jakarta, ataupun Nagor. Duri hanyalah kota kecil yang berada di Riau, ibukotanya Pekanbaru. Walaupun hanya kota kecil , tetapi Duri punya contribute besar dalam export minyak dunia dan menyumbang sekitar 60% produksi minyak mentah di Indonesia. Hal ini karena 90% wilayahnya merupakan penghasil minyak dibawah naungan PT.Chevron Pasific Indonesia. kampung halaman ku ini seakan-akan menjadi primadona hehehe.
kota Duri merupakan daerah penghasil minyak terbesar di Indonesia. Kota Duri menjadi pusat operasional perusahaan raksasa minyak PT. PT.Chevron Pasific Indonesia yang merupakan perusahaan kontrak bagi hasil dengan pemerintah RI.
PT.Chevron Pasific Indonesia merupakan anak perusahaan dari Chevron yang bertugas mengeksplorasi minyak yang ada di Riau. Sebelum diambil ahli oleh Chevron , perusahaan ini bernama Caltex Pasific Indonesia. CPI merupakan perusahaan minyak kontraktor terbesar di Indonesia dengan produksi sudah mencapai 2 milyar barrel minyak.
Pada 1980, Caltex Pasific Indonesia merasa memerlukan terobosan untuk meningkatkan produksi minyak di ladang minyak Duri. Pada tahun ini dibangunlah proyek system Injeksi Uap terbesar dunia yaitu Duri Steam Flood , yang diresmikan mantan presiden Indonesia , Soeharto pada pertengahan 1980an.
Tahun 2005, Caltex Pasific Indonesia, sebagai anak perusahaan & Taxaco Inc.diakuisisi oleh Chevron bersama dengan Taxaco & Unocal. Maka, resmi nama PT.Catex Pasifi Indonesia menjadi PT.Chevron Pasific Indonesia.
Sungguh , aku terpesona dengan semua prestasi-prestasi yang telah dicapai PT.Chevron Pasific Indonesia. PT.Chevron Pasific Indonesia mencatat prestasi gemilang. Perusahaan yang sudah 85 tahun menjadi mitra pemerintah dibidang perminyakan itu berhasil m PT.Chevron Pasific Indonesia encapai produksi minyak komulatif 11 milyar barell tahun lalu. Minyak yang dihasilkan dari lapangan PT.Chevron Pasific Indonesia yang sudah berproduksi sejak 1952.
Prestasi yang diraih oleh PT.Chevron Pasific Indonesia ini merupakan pencapaian penting bagi kemajuan Indonesia. 11 barel minyak?? Menurutku itu angka yang cukup fantastic. Lapangan-lapangan minyak yang dikelola di Riau merupakan tulang punggung produksi nasional. Dihasilkan dari lapangan terbesar di Duri. Lapangan tersebut salah satu lokasi pengembangn injeksi uap(steam flood) terbesar di dunia.
Dibawah perut bumi tanah kelahiranku itu masih menyimpan banyak minyak. Terkadang mataku ingin menangis , hatiku ingin menjerit melihat semua kekayaan perut bumi ini dikeruk pihak asing. Tapi, apa boleh buat , bangsa ini belum mampu untuk mengelolah hasil kekayaan bumi ini secara independen.
kalau kamu ke duri akan sering melihat benda ini
Kota yang kaya ini di diami oleh penduduk asli(suku Sakai) yang sudah tergusur jauh dari pedalaman hutan , ada pula penduduk Melayu, mayoritas dipegang orang-orang Minang yang merantau , Suku Batak perantauan dan pendatang serta campuran dari berbagai suku.
percampuran suku ini membuat orang Duri mempunyai bahasa unik , campuran dari bahasa Minang dan logat Padang dan Melayu . benar-benar kombinasi yang cukup unik.
Anak-anak Duri tidak terbiasa menyapa dengan kata Loe.. Gue... ..tapi dengan kata kamu,Kau, aku, awak ini, awak itu. Menekankan sesuatu biasanya dengan menambahlkan kata “kali” bukan kata “banget”, misalnya : “kaya kali kau ini” mungkin kata “kali ”
Untuk lebih menekankan kata sifat terkadang tidak cukup kata “kali” saja , tetapi juga ditambahkan dengan kata “dang”, contoh :”kaya kali dia dang.”
Yang paling unik lagi , kalau menyangkal sesuatu atau tidak setuju dengan sesuatu biasanya tidak hanya memakai kata “tidak” tapi lebih diberi penekanan dengan menggunakan kata “do” , contoh :”eeehhh.. nggak do..”
Kalau lagi takjub dengan sesuatu biasanya memakai kata “ndeeehh..”. mungkin ini asal kata “ondeh” dari bahasa minang. Contoh “ndeehhh..kaya kali dia dank..”
Dari segi logat , anak Duri jarang memakai e lemah, tetapi memakai e keras , seperti logat Batak. Hal ini terjadi karena bahasa-bahasa di Sumatra baik itu bahasa Minang maupun bahasa Batak memiliki penekanan e yang keras dan sangat jarang menggunakan e lemah.
mayoritas penduduk duri bekerja sebagai buruh di perusahaan minyak swasta,ada juga yang berkebun sawit,karet,pedagang,dll.
Jika kamu ingin melihat gajah yang patuh dan dapat diajar untuk bermain bola kaki, atau melakukan atraksi lainnya, kamu tidak harus ke Wai Kambas Lampung,kamu dapat mengunjungi Duri di Kecamatan Mandau. Di kota ini, tepatnya di Desa Sebanga sejak beberapa tahun yang lalu telah dijadikan sebagai pusat pelatihan gajah. Jika kamu mengunjungi tempat ini tidak saja kita dapat melihat gajah-gajah yang patuh dan boleh disuruh membuat atraksi, tetapi kitapun dapat menunggangi dengan dipandu oleh para pawang gajah. Gajah di duri bisa Aksi juga loh, karena rumahnya(hutan) ditebang , merekapun demo ke perumahan chevron
Chevron memiliki kompleks hunian pegawainya yang di lengkapi berbagai macam fasilitas mulai dari Sekolah, tempat ibadah,swalayan, Rumah Sakit,kolam renang,perpus,taman rekreasi,bioskop, sarana olah raga sampai dengan kantin yang tentunya hanya di peruntukkan bagi pegawai CPI . Didalam Kompleks CPI ini juga terdapat beberapa kantor yang difungsikan sebagai kantor administrasi, kalau di Ladang Minyak (Duri Field) itu untuk orang-orang yang kerja di lapangan, kalau di Kompleks ini biasanya di pakai untuk administrasi dan pengolahan data yang dipakai untuk mendukung pekerjaan di Ladang Minyak.
Duri memiki 2 Jalur angkot, Jalan Hang Tuah dan sudirman, insya allah jalan-jalan diduri dengan angkot ngak bakalan nyasar karena muter-muter doang, hehe
Mirip Alun-alun( kalau di jawa) diduri namanya Simpang Pokok Jengkol(pertigaan ini dinamakan Pokok Jengkol karena konon katanya di pertigaan ini dulu ada pohon jengkol yang sangat besar, sedangkan simpang adalah bahasa melayu yang apabila di bahasa indonesiakan artinya Tikungan). Jalan Hang Tuah adalah salah satu jalan utama untuk lintas sumatera menuju Jakarta, Medan dan Aceh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar